Sabtu, 21 Maret 2015

Biografi Al-Habib Abdullah bin Mukhsin Al-Aththas

Dalam Manakibnya disebutkan bahwa Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas adalah seorang “ Waliyullah” yang telah mencapai kedudukan mulia dekat dengan Allah SWT. Beliau termasuk salah satu Waliyullah yang tiada terhitung jasa-jasanya dalam sejarah pengembangan Islam dan kaum muslimin di Indonesia. Beliau seorang ulama “Murobi” dan panutan para ahli tasauf sehingga menjadi suri tauladan yang baik bagi semua kelompok manusia maupun jin.

Al Habib Abdullah bin Mukhsin. bin Muhammad. bin Abdullah. bin Muhammad bin Mukhsin bin Al-Quthb Husen bin Syekh Al Quthb Anfas Al Habib Umar bin Abdurrohman Al Aththas bin ‘Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman as-Seqqaf bin Muhammad maulad dawilah bin Ali maulad dark bin Alwy al-Ghayyur bin Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad shahib marbath bin Alwy khali’ qatsam bin Alwy bin Muhammad bin Alwy Ba’Alawy bin Ubaidullah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-naqib bin Ali al-uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein as-sibth bin Ali bin Abi Thalib ibin Sayidatina Fatimah az-Zahra binti Rasulullah SAW,  adalah seorang tokoh ruhani yang dikenal luas oleh semua kalangan umum maupun khusus. Beliau adalah “Ahli kasaf” dan ahli Ilmu Agama yang sulit ditandingi keluasan Ilmunya, jumlah amal ibadahnya, kemulyaan maupun budi pekertinya, pada zamannya.
 
Al-Habib Abdullah bin Muchsin Al-Aththas dilahirkan didesa Haurah, salah satu desa di Al-Kasri, Hadhramaut, Yaman, pada hari selasa 20 Jumadil Awal 1265 H. Sejak kecil beliau mendapatkan pendidikan rohani dari ayahnya Al-Habib Muchsin Al-Aththas.rhm, Beliau mempelajari Al-Quran dari mu’alim Syekh Umar bin Faraj bin Sabah.rhm. setelah menghatamkan Al-quran beliau diserahkan kepada ulama-ulama besar dimasanya untuk menimba ilmu Islam, dan Al-Habib Abdullah bin Muchsin Al-Attas pernah belajar kitab risalah Jami'ah karangan Al-Habib Ahmad bin Zen Al-Habsyi.ra, Kepada Al-Habib Abdullah Bin Alwi Al-‘Aydrus.rhm
 
Dalam Usia 17 tahun beliau sudah hafal Al Qur’an. Kemudian beliau oleh Ayahnya diserahkan kepada ulama terkemuka di masanya. Beliau dapat menimba berbagai cabang ilmu Islam dan Keimanan.

Diantara guru–guru beliau, salah satunya adalah As-sayid Al Habib Al Quthb Ghauts Abu Bakar bin Abdullah Al Aththas.rhm, dari guru yang satu itu beliau sempat menimba Ilmu–Ilmu rohani dan tasauf, Beliau mendapatkan do’a khusus dari Al Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Aththas, sehingga beliau berhasil meraih derajat kewalian yang patut. Diantaranya guru rohani beliau yang patut dibanggakan adalah yang mulya Quthb Al Habib Sholeh bin Abdullah Al-Aththas penduduk Wadi a’mad, Hadhramaut.

Beliau berguru kepada :
1. Syaikh Umar bin Faraj bin Sabbah 
2. Habib Abubakar bin Abdullah Al-Atthas 
3. Habib Sholeh bin Abdullah Al-Atthas, di desa Ammad, Hadramaut. 
5. Habib Abdullah bin Alwi Alaydrus, di desa Burdi, Hadramaut, disini ia bermukim cukup lama untuk menuntut ilmu dan membaca beberapa kitab diantaranya  kitab yang dikarang oleh Habib Ahmad  bin Zain Alhabsyi. 
6. Habib Ahmad bin Muhammad Al-Muhdor 
7. Habib Ahmad bin Abdillah Al-bar 
8. Syekh Abdullah bin Ahmad Baswedan, di Karbah, Hadramaut, ia juga bermukim disini. 
9. Syekh Muhammad bin Abdullah Basaudan.

 
Habib Abdullah bin Mukhsin al-Aththas pernah membaca Al-Fatihah dihadapan Habib Sholeh dan al-Habib Sholeh menalkinkan Al-Fatihah kepadanya. Al A’rif Billahi Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Habsyi, ketika melihat Al Habib Abdullah bin Mukhsin al-aththas yang waktu itu masih kecil, beliau berkata sungguh anak kecil ini kelak akan menjadi orang mulya kedudukannya.

Al Habib Abdullah Bin Mukhsin pernah belajar Kitab risalah karangan Al Habib Ahmad Bin Zen Al Habsi kepada Al Habib Abdullah Bin A’lwi Alaydrus sering menemui Imam Al Abror Al Habib Ahmad Bin Muhammad Al Muhdhor. Selain itu beliau juga sempat mengunjungi beberapa Waliyulllah yang tingal di hadramaut seperti Al Habib Ahmad Bin Abdullah Al Bari seorang tokoh sunah dan asar. Dan Syeh Muhammad Bin Abdullah Basudan. Beliau menetap di kediaman Syeh Muhammad basudan selama beberapa waktu guna memperdalam Agama.

Al Habib Abdullah bin Mukhsin pernah belajar Kitab risalah karangan Al Habib Ahmad bin Zein Al Habsyi kepada Al Habib Abdullah bin Alwi Alaydrus yang tinggal di Bur.

Beliau juga sering menemui Imam Al Abror Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Muhdhor tinggal di kota Quwaireh di Lembah Do’an. Selain itu beliau juga sempat mengunjungi beberapa Waliyulllah yang tinggal di Hadramauth seperti Al Habib Ahmad bin Abdullah Al Bari seorang tokoh sunah dan atsar dan Syekh Muhammad bin Abdullah Basaudan, yang merupakan putra Imam Besar Syekh Abdullah bin Ahmad Basaudan yang tinggal di kota Khuraibah di lembah Do’an yang dikenal termasuk Sab’i Abdallah (Tujuh Abdullah) yang mana satu Abdullah diberi karomah oleh Allah SWT mampu mengajar dan mendidik umat muslim satu negeri. 

Ketujuh Abdullah tersebut adalah :
1. Habib Abdullah bin Husein bin Thohir
2. Habib Abdullah bin Umar bin Yahya
3. Habib Abdullah bin Husein Bil-Faqih
4. Habib Abdullah bin Alwy bin Shihab
5. Habib Abdullah bin Abu Bakar Ba'Alawy
6. Syaikh Abdullah bin Salim bin Smeir Al-Hadrami
7. Syaikh Abdullah bin Ahmad Basaudan

Beliau menetap di kediaman Syekh Muhammad Basaudan (Lembah Do’an) selama beberapa waktu guna memperdalam agama.

 
Pada tahun 1282 Hijriah, Habib Abdulllah Bin Mukhsin menunaikan Ibadah haji yang pertama kalinya, selama ditanah suci beliau bertemu dan berdialog dengan ulama-ulama Islam terkemuka. 

Selama di tanah suci beliau bertemu dan berdialog dengan ulama–ulama Islam terkemuka. Kemudian, seusai menjalankan ibadah haji, beliau pulang ke Negrinya dengan membawa sejumlah keberkahan. Beliau juga mengunjungi Kota Tarim untuk memetik manfaat dari wali–wali yang terkenal.

Setelah dirasa cukup maka beliau meninggalkan Kota Tarim dengan membawa sejumlah berkah yang tidak ternilai harganya. Beliau juga mengunjungi beberapa Desa dan beberapa Kota di Hadramaut untuk mengunjungi para Wali dan tokoh–tokoh Agama dan Tasawuf baik dari keluarga Al A’lwi maupun dari keluarga lain.

Pada tahun 1283 H, Beliau melakukan ibadah haji yang kedua. Sepulangnya dari Ibadah haji, beliau berkeliling ke berbagai peloksok dunia untuk mencari karunia Allah SWT dan sumber penghidupan yang merupakan tugas mulya bagi seorang yang berjiwa mulya. Dengan izin Allah SWT, perjalanan mengantarkan beliau sampai ke Indonesia. beliau bertemu dengan sejumlah Waliyullah dari keluarga Al Alwi antara lain Al Habib Ahmad Bin Muhammad Bin Hamzah Al Aththas.

Sejak pertemuanya dengan Habib Ahmad beliau mendapatkan Ma’rifat. Dan, Habib Abdullah Bin Mukhsin diawal kedatangannya ke Jawa memilih Pekalongan sebagai Kota tempat kediamannya. Guru beliau Habib Ahmad Bin Muhammad Al Aththas anyak memberi perhatian kepada beliau sehinga setiap kalinya gurunya menunjungi Kota Pekalongan beliau tidak mau bermalam kecuali di rumah Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Aththas.

Dalam setiap pertemuan Habib Ahmad selalu memberi pengarahan rohani kepada Habib Abdullah Bin Mukhsin sehingga hubungan antara kedua Habib itu terjalin amat erat. Dari Habib Ahmad beliau banyak mendapat manfaat rohani yang sulit untuk dibicarakan didalam tulisan yang serba singkat ini.

Dalam perjalan hidupnya Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas pernah dimasukan kedalam penjara oleh Pemerintah Belanda, mungkin pengalaman ini telah digariskan Allah. Sebab, Allah ingin memberi beliau kedudukan tinggi dan dekat dengannya. Nasib buruk ini pernah juga dialami oleh Nabi Yusuf AS yang sempat mendekam dalam penjara selama beberapa tahun. Namun, setelah keluar dari penjara ia diberi kedudukan tinggi oleh penguasa Mashor yang telah memenjarakannya.

Karomah dan Kekeramatan Habib Abdullah 

Dalam perjalanan hidupnya, beliau Al Habib Abdullah bin Muhchsin Alatas pernah dimasukkan kedalam penjara oleh pemerintah Belanda pada masa itu dengan alasan yang tidak jelas (difitnah). Selama dipenjara, kekeramatan beliau makin nampak yang mengundang banyak pengunjung untuk bersilahturahmi dengan beliau. Sampai mengherankan pimpinan penjara dan para penjaganya, bahkan sampai mereka pun ikut mendapatkan keberkahan dan manfaat dari kebesaran beliau.

Selama di penjara ke keramatan Habib Abdullah Bin Mukhsin semakin tampak sehingga semakin banyak orang yang datang berkunjung kerpenjaraan tersebut. Tentu saja hal itu mengherankan para pembesar penjara dan penjaganya. Sampai mereka pun ikut mendapatkan berkah dan manfaat dari kebesaran Habib Abdullah dipenjara.

Setiap permohonan dan hajat yang pengunjung sampaikan kepada Habib Abdullah Bin Mukhsin selalu dikabulkan Allah SWT, para penjaga merasa kewalahan menghadapi para pengunjung yang mendatangi beliau Mereka lalu mengusulkan kepada kepala penjara agar segera membebaskan beliau. Namun, ketika usulan dirawarkan kepada Habib Abdullah beliau menolak dan lebih suka menungu sampai selesainya masa hukuman. 
 
Dalam kejadian di penjara, pada suatu malam pintu penjara tiba-tiba telah terbuka dan telah datang kepada beliau kakek beliau Al Habib Umar bin Abdurrahman Alatas (Shohibul Ratib), seraya berkata,”jika engkau ingin keluar penjara keluarlah sekarang, tapi jika engkau bersabar, maka bersabarlah.”. Dan ternyata beliau memilih bersabar dalam penjara. Pada malam itu juga, beliau telah datangi Sayyidina Al Faqih Muqaddam dan Syekh Abdul Qadir Jaelani. Pada kesempatan itu Sayyidina Al Faqih Muqaddam memberikan sebuah kopiah Al Fiyah kepada beliau, dan Syekh Abdul Qadir Jaelani memberikan surbannya kepada beliau.

Para pengujung terus berdatangan kepenjara sehingga berubahlah penjaraan itu menjadi rumah yang selalu dituju, Beliau pun mendapatkan berbagai kekeramatan yang luar biasa mengingatkan kembali hal yang dimiliki para salaf yang besar seperti as-Sakran dan syekh Umar al-Muhdor
 
Diantara karomah beliau yang diperoleh, seperti yang diungkapkan : Al Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi.rhm (Surabaya). Bahwa Al Habib Abdullah bin Muchsin Al-Aththas ketika mendapatkan anugerah dari Allah, beliau tenggelam penuh dengan kebesaran Allah SWT, hilang akan hubungannya dengan alam dunia dan seisinya. “ketika aku mengunjungi Al Habib Abdullah bin Muchsin Al-Aththas dalam penjara, aku lihat penampilannya amat berwibawa, dan beliau terlihat diliputi akan pancaran cahaya ilahi. Sewaktu beliau melihat aku, beliau mengucapkan bait-bait syair Al Habib Abdullah Al Haddad, dengan awal baitnya :
 
"Wahai yang mengunjungi aku dimalam dingin, ketika tak ada lagi orang yang akan menebarkan berita fitnah… Selanjutnya kami saling berpelukan dan menangis."
 
Karomah, kemuliaan yang Allah SWT limpahkan kepada kekasih-Nya, Al Habib Abdullah bin Muchsin Alatas yang lain diantaranya adalah sewaktu dipenjara, setiap kali beliau memandang  borgol yang dibelenggu dikakinya, maka terlepaslah borgol tersebut.
 
Disebutkan juga bahwa ketika pimpinan penjara menyuruh sipir untuk mengikat leher beliau dengan rantai besi, maka dengan izin Allah rantai itu terlepas dengan sendirinya, dan pemimpin penjara beserta keluarganya menderita sakit panas, sampai dokter tak mampu lagi untuk mengobati. Hingga akhirnya pimpinan penjara itu sadar bahwa sakit panas tersebut disebabkan karena telah menyakiti Al Habib Abdullah bin Muchsin Al-Aththas yang sedang dipenjara. Lalu pimpinan penjara itu mengutus utusan untuk memohon doa agar penyakit panas yang menimpa keluarganya dapat sembuh, dan berkatalah Al Habib Abdullah bin Muchsin Al-Aththas “ambillah borgor dan rantai ini, ikatkan di kaki dan leher maka akan sembuhlah dia” maka setelah itu dengan izin Allah penyakit pimpinan penjara dan keluarganya pun dapat sembuh.
 
Setelah beliau keluar dari penjara, beliau mencari tempat yang sunyi, yang jauh dari banyak orang, dan ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lalu dipilihlah daerah Bogor (Empang), yang akhirnya Al Habib Abdullah bin Muchsin Alatas bertengger ditempat ini, beliau membeli tanah, membuat rumah sederhana dan beliau menyendiri sampai diangkat derajatnya oleh Allah SWT. (https://sites.google.com/site/pustakapejaten/manaqib-biografi/6-habaib-nusantara/al-habib-abdullah-bin-mukhsin-al-aththas)

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda